9 Januari 2010

MATI

Aku mencoba melangkahkan kaki ku meski dengan gontai, aku mencoba membuka mataku lebar meski mata terpejam rapat. Tak satupun bagian dari tubuhku mau menuruti perintah yang aku berikan, tak satupun bagian dari otak ku menuruti apa yang aku mau. Mereka membrontak meski aku memaksa dan aku pun terjatuh lemas dalam karpet kamar ku, entah pingsan atau hanya tertidur pulas……
Adakah Gundah di hati mu,
tak bisakah terbuka untuk ku
ku sayang kamu di tengah hatiku lara...
jiwaku terbang melayang di atas raga tak bernyawa...
tidak kah kamu tahu aku sangat mengharapkan mu...
aku adalah kamu..
kamu adalah bagian hidupku..
senyum mu adalah penyejuk hatiku
nafas mu adalah nyawaku..
bagaimana kamu bisa bertanya „siapa ak?“
aku adalah bagian hidup mu yang terlunta...
Aku sadar, dalam hidup ada roda kehidupan yang harus di lewati, ada tantangan yang harus di hadapi dan ada kebahagian yang akan termemori dalam satu bagian otak kecil untuk satu kekuatan menghadapi roda kehidupan yang lain. Satu sisi gelap hidup yang aku lewati sekarang dan atau satu fase „kedewasaan“ sebagai manusia teruji dalam pahit nya dunia, atau pedih nya duri dunia dan aku merasakan „Racun“ dalam fase ini. Aku merasakan kematian dalam hidup dan merasakan keterasingan yang amat sangat ketika aku membutuhkan orang – orang yang peduli pada aku untuk menjadi tempat bersandar ketika lelah atu sekedar satu kekuatan untuk melangkah. Namun semua sia dalam keterasingan hati dan menunggu untuk ku mati.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar